Ibnu Abdillah

Foto saya
Luwuk,, Sulawesi Tengah,, Indonesia

Kamis, 22 Maret 2012

ISTIKHARAH POLITIK MELALUI JENDELA JIWA SANG KANDIDAT


Oleh : Ramli Mannassai
Guru smk 2 luwuk
photo's0759_001.jpg
Meski judul tulisan ini terkesan berlebihan namun ia hanyalah sebuah catatan yang terinspirasi dari tiga peristiwa yang dialami penulis yaitu yang pertama ketika pada sebuah kesempatan penulis menyaksikan acara seorang pakar motivasi yaitu Mario teguh dalam acara golden ways di metro tv yang meberikan contoh cara memahami jiwa sesorang melalui sorot matanya yaitu ia menutup sebagian wajahnya, kemudian berbicara dengan berbagai bentuk citra jiwa yang menipu, dan  ternyata  sorot mata itu tidak mampu menipu ia tetap memberikan gambaran suasana batin yang sebenarnya,
Yang kedua, penulis sempat mengalami perbincangan santai di sebuah sudut dusun  ketika itu penulis asik berbincang dengan beberapa orang tua tentang berbagai hal sederhana ,namun pada ujungnya seperti mayoritas perbincangan masyarakat banggai saat ini sempai juga pada perbincangan politik pemilukada , yang menarik dari perbincangan itu adalah ketika salah seorang dari bapak-bapak yang terlihat lugu itu secara langsung member saran kepada penulis agar memilih salah satu kandidat yang tak perlu kami sebutkan disini , ketika saya bertanya kenapa harus tokoh itu, beliau menjawab dari matanya aku melihat ada kejujuran dan tanggungjawab pada orang itu. Wow bukan main.
 yang ketiga adalah ketika penulis yang tidak memiliki hp mendapatkan hp seken dari teman dengan barter harga yang sedikit miring, ternyata hp tersebut mempunyai pasilitas foto kroping yaitu memotong gambar dan gambar mata dalam tulisan ini sesungguhnya hasil jepretan kamera hp seken tersebut.
Tiga peristiwa tersebut itulah yang kemudian berpadu menjadi khasanah tulisan sekitar pemilu kada yang saat ini tengah memasuki masa akhir kampanye. Dari kampanye itu pula telah lahir tokoh idola dengan citra sempurna bak setengah dewa. Namun di sisi lain rumor terus dihembuskan dengan berbagai intriknya yang di istilahkan oleh orang pintar sebagai black campain, isu ini bisa saja menjadikan manusia setengah dewa itu luluh lantak bangun kepribadiaannya bak diterjang tsunami ,di situasi ini pemilih mengambang yang merupakan mayoritas pemilih kita menjadi kebingungan,.atau menjadi pemilih apatis yang hilang kecerdasan berdemokrasi, Sementara bagi pendukung setia justru yang terjadi adalah militansi yang cenderung kehilangan logika, padahal pemilukada sejatinya adalah satu proses dari upapaya masyarakat untuk memajukan harkat kemanusiannya dengan cara memilih pemimpin yang terbaik dari kaumnya sendiri.
Maka menjembatani itu semua, tulisan ini pun dibuat untuk setidaknya menjadi sebuah bentuk istikarah politik bagi pemilih yang masih kebingungan untuk menentukan pilihannya. Caranya tataplah mata para kandidat bupati di atas, bacalah  relung jiwa mereka melalui tatapan matanya dan ungkapkan kesejatian seorang pemimpin yang kita dambakan (maaf gambar mata di atas tidak disusun berdasarkan nomor urut sehingga jika anda tertarik untuk menjadikan cara ini sebagai alternative kemandirian pilihan silahkan hubungi melalui sms ke media yang menerbitkan tulisan ini atau  langsung kepada penulis) maaf penulis tidak bermaksud mengajak kita untuk bercilubbah melalui buka tutup wajah, namun dengan mencari alaternatif yang masih dapat dipertanggungjawabkan dan terlepas dari berbagai jebakan rumor,ataupun kampanye hitam dan berbagai bentuk pencitraan yang kadang menipu, atau menjadi pemilih transaksional prakmatis yang mempertukarkan suara kita dengan sesuatu yang cenderung bersifat sesaat.
Setidaknya cara ini akan mampu meberikan kemandirian dari setiap pemilih untuk memilih dengan dasar- dasar yang dapat dipertanggung jawabkan plus jauh lebih baik daripada sekedar hura-hura emosional  yang kadang disengaja oleh pihak tertentu sehingga para pemilih tidak mampu berpikir rasiaonal untuk memilih peminpin yang terbaik
Benarlah para leluhur kita yang mengatakan mata adalah jendela jiwa maka tatapan mata kepastian para kandidat adalah jendela jiwanya dan kini tinggalah kita apakah mampu menangkap pesan dan sinyal kebaikan pemimpin tersebut, untuk kita jadikan dasar bagi kontribusi kita dalam perhelatan lima tahunan pemilukada, yang jelas kita butuh pemimpin yang tulus, dan berkepastian dalam upaya mensejahtrakan rakyatnya .085240719269.
 

2 komentar: